BeritaNasional.ID.Polman –Kepedulian atas nasib Petani di Kab Polman dalam pembelian harga gabah dan potongan setiap panen dinilai merugikan petani dan Penggiling , Pasalnya harga kisaran Rp. 4700 dengan Potongan 10 kg belum lagi permainan dalam timbangan oleh oknum , lebih memperparah keadaan harga gabah dan ini telah berlangsung dari tahun ke tahun .
Dimana sebelumnya Perpadi bersama tim pengawasan saat melakukan sidak timbangan menemukan dugaan permainan timbangan terhadap pembelian gabah di tingkat Petani .
Berdasar hal tersebut Perpadi dengan Sigap menggelar Forum Rembuk / tudang Sipulung /untuk melahirkan kesepakatan bersama harga gabah dan potongan bagi para petani untuk menghindari kerugian terhadap Petani dan Penggiling
Kegiatan dihadir Wakil Bupati Polman M. Natsir Rahmat, sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut didampingi Ketua Perpadi Polman Hamzah Syamsuddin yang juga Wakil Ketua II Dprd Polman , Wakil Ketua I Dprd Polman Amiruddin, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sukirman Saleh, Kepala Dinas Pertanian Hassani ,Kasub Devisi Regional Bulog Kab Polman Muhammad Junaedi, Ketua Perpadi Sulbar, Perwakilan Kapolres Polman, Perwakilan Dandim 1402/Polman, Perwakilan Dinas Perindagkop, Camat Campalagian AR. Suwono, KTNA Provinsi Agustinus dan KTNA Kabupaten Muhammad Jafar. Berlangsung di plataran Penggilingan Padi CV Nurmadina salah satu penggilingan terbesar di Sulbar , bertempat desa Botto Kec Campalagian Kab Polman Sulbar , milik H .Sabaruddin. Selasa 2 Maret.
Wakil Bupati Polman HM. Natsir Rahmat mengatakan. Agar seluruh unsur yang terlibat dalam penentuan harga padi melalui forum rembuk menghasilkan keputusan yang bijak. Jangan sampai, perubahan harga padi dan beras akan berdampak pada harga kebutuhan pokok lainnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Polman Amiruddin, mengapresiasi Perpadi Polman yang memperhatikan dan mendengarkan keresahan para petani di Kabupaten Polewali Mandar.
” Apa yang sudah dilakukan (Perpadi) selama ini, adalah menjadi puncak, menjawab keresahan masyarakat kita,” Ucap Amiruddin.
Ketua Perpadi Polman Hamzah Syamsuddin kepada media mengatakan kegiatan yang dilaksanakan hari ini untuk melahirkan kesepakatan mensejahterakan masyarakat , dikarenakan keresahan petani dengan adanya potongan 10 sampai 15 kg .
Dengan mengundang para petani di kabupaten Polman, diharapkan kedepannya, jual beli gabah dan beras antara petani, pedagang pengumpul dan pengusaha penggilingan saling menguntungkan.
Karena selama ini masyarakat Petani kita sangat tergiur dengan harga gabah yang dinilainya tinggi tanpa memikirkan potongan 10 sd 15 kg , yang imbasnya menghilangkan nilai rupiah harga gabah .
Bisa dibayangkan kejadian saat Sidak beberapa waktu lalu , ditemukan gabah yang telah ditimbang oleh oknum pengepul senilai 113 kg dengan potongan 10 kg , namun setelah tim Pengawasan yang terdiri dari Perpadi , Perindag , Metereologi , menimbang ulang gabah yang telah ditimbang oleh oknum pengepul ditemukan nilai timbangan yang berbeda dari awal , nilai timbangan ulang 130 kg , ada selisih 17 kg belum masuk potongan 10 kg , ini berarti petani dirugikan .
Inilah yang harus dipahami oleh petani agar tidak tergiur harga gabah tinggi tapi potongan me julang . Kata Hamzah.
Forum rembuk yang dipandu oleh Asisten II Pemda Polman .H. Sukirman , berlangsung alot , saran dan perdebatan terkait harga dan potongan menjadi pusaran diakusi yang seru antara Petani Pemerintah , KTNA dan Pengusaha . Menghasilkan kesepakatan harga gabah di Petani Rp . 4.300 tiba di penggilingan Rp. 4.500 dengan Potongan 2 kg , kwalitas harga gabah yang bagus , selain Para Petani dan penggiling meminta kepada Kasub Bulog Devisi Regional agar segera membuka Bulog untuk membeli beras Patani .
