BisnisSulbar

Kisah H.Sabaruddin Dari Supir Pete-Pete Hingga Jadi Pengusaha Penggiling Beras Nurmadina Terbesar Di Sulbar

BeritaNasional.ID.Polman– Nurmadina salah satu merek beras berkualitas yang mengisi setiap pertokoan dan kios – kios beras di Kab Polewali Mandar secara luas di Sulaewsi Barat bahkan sampai keluar Provinsi daerah Kalimantan .

Diketahui Nurmadina merupakan salah satu Penggilingan terbesar di Sulawesi Barat terletak di Desa Botto Kec Campalagian Kab Polman , milik Pribadi H.Sabaruddin sekaligus sebagai Direktur CV Nurmadina.

Stock Beras Produksi penggilingan CV Nurmadina milik H.Sabaruddin ( foto Yuni Bernas )

Penggilingan yang berada diatas area seluas 1 Ha , dengan sarana penggilingan berupa Oven pengering gabah 3 unit Kapasitas 132 sd 150 ton gabah , Pabrik Beras 1 unit , Mesin oles 1 unit selain itu dilengkapi sarana akomodasi mobil truk 10 unit ( Mr Baim ), Forcklip 3 unit , Combain 4 unit . Serta karyawan plus buruh pabrik 100 orang .

Produksi beras dalam perjam mencapai 80 ton , dalam sebulan mencapai 4.200 ton dengan merek beras yang diproduksi Nurmandina ( NM ) , Malolo , Sandeq , Nanas dengan berat beras kemasan mulai dari 5 kg, 10 kg , 23 kg dan 25 kg .

Produksi beras Nurmadina siap memenuhi pasaran ( foto Yuni Bernas )

Hal tersebut disampaikan oleh H.Sabaruddin saat disambangi media diruang kerjanya . Selasa . 2 Februari.

Awalnya H.Sabaruddin hanyalah seorang Supir angkutan umum ( pete-pete ) yang beroperasi di kab Polman , lalu mencoba menjadi Pembeli gabah keliling , bermodal Ketekunan , Disiplin dan Kepercayaan akhirnya dirinya bisa mencapai Puncak Kesuksesan sebagai pengusaha beras terbesar di Sulbar .

Menjadi seorang pembeli gabah setelah H.Sabar mempersunting Hj. Masliah dan dikarunia 3 orang Putra dan 1 Putri yakni Muh Ikbal , Nurmadina , Rahmat  dan Ibrahim

Diawali dengan modal Rp. 3.500.000 , Dirinya memulai usaha dengan membeli mobil tarikan DP 3 jutaan , lalu menjadi pembeli gabah ,saat itu uang sangat susah untuk melakukan transaksi secara cash di tahun 90 an ,biasa mendapat keuntungan hanya 10 Rupiah namun dengan modal kepercayaan sehingga transaksi jual beli gabah berhasil dijalankan , bahkan pernah membajak sawah seluas 6 Ha , ketekunan ,Kepercayaan dan kegigihan merupakan dasar sampai dirinya bisa seperti ini , yang dinilai orang sebagai Pengusaha Penggilingan terbesar di Sulbar . Kata H.Sabar mengisahkan.

Oven Pengering gabah 3 unit kapasitas 132 sd  150 ton gabah serta armada Forcklip Penggilingan CV Nurmadina milik H. Sabaruddin

Karena usaha yang giat dan disiplin , akhirnya d itahun 2009 , Dirinya berani mendirikan penggilingan karena memiliki mitra kerja yang luas , saat itu kadang mengakut gabah sampai 30 truck perhari ,Ucap H. Sabar berkisah .

Kala itu jika Dirinya menimbang gabah dimulai pada pukul 14: 00 wita berakhir tepat suara adzan Subuh berkumandang , Kisah H.Sabar melanjutkan .dengan pendapatan 10 sd 30 rupiah .

Dengan prinsip telah menguasai Hulu maka Hilir pun harus dikuasai terang H.Sabar ,lanjut H Sabar mengisahkan Dirinya jual beli gabah dan beras , menguasai pasaran , hingga Alhamdulillah di Januari 2021 kemarin Penjualan beras dari produksi penggilingan miliknya mencapai 2.400 ton / bulan .

Untuk memenuhi bahan produksi penggilingan miliknya tidak sepi , H.Sabar membeli gabah diluar daerah saat daerah Kab Polman belum panen .

” Jika di Polman tidak panen , namun daerah luar Panen seperti Kab Sidrap , Wajo atau Bone maka dirinya membeli gabah di daerah Panen , namun jika ternyata pembelian gabah tidak cocok harga maka dirinya membeli Beras .” Kata H .Sabar .

Saat ini H.Sabar akui penjualan beras memenuhi permintaan daerah Kalimantan sebanyak 300 hingga 400 ton / bulan , meski demikian H.Sabar tetap memperhatikan stock beras dan harga di pasaran Sulawesi Barat agar masyarakat kita selalu bisa memenuhi kebutuhan berasnya dipasaran. Terang H Sabar.

Penggilingan Nurmadina tidak hanya melayani pengusaha tapi juga melayani  masyarakat langsung untuk komsumsi sendiri

Dengan menggunakan kostum Perpadi berwarna Coklat , sesekali H.Sabar mempersilahkan kepada media untuk mencicipi hidangan yang disuguhkan oleh stafnya , sambil kembali menceritakan , Dirinya telah memiliki beberapa pertokoan beras dengan memberikan amanah kepada karyawannya untuk menjalankan usahanya yang ada di Mamuju , Topoyo dan daerah lainnya , dengan keuntungan tidak boleh lebih dari Rp. 2.500 sd Rp. 5 .000 / sak beras

” Hasil penjualan saya tidak ambil ,itu untuk karyawannya , yang diambil adalah ongkos angkutan beras 150 Rupiah , sedikit tapi kali banyak . ” Urai Sabar

Awalnya Istrinya tidak menyetujui jika membuka perwakilan di luar daerah Polman , dengan alasan tidak ada yang mengurusi terlebih anak- anaknya masih kecil , namun H. Sabar , memberikan contoh pengusaha supermaket seperti Alfamidi , dimana mana ada bangunannya tetapi kita tidak pernah melihat pemiliknya , yang ada hanya karyawan dan manajer perusahan yang mengelola .

Prinsif Bisnis pengelolaan suatu usaha agar berhasil , pemilik perusahaan hanya mengelola dari belakang layar karena jika tampil langsung maka usaha tidak akan bisa berjalan maksimal pasalnya akan muncul hubungan emosional kekeluargaan atau kerabat terhadap konsumen yang bisa berdampak utang piutang tidak akan bisa terhindari . Ucap H.Sabar tertawa lepas bersama media.

Dalam menjalankan usaha penggilingan CV Nurmadina , H.Sabar menegaskan tingkat kedisiplinan dalam bekerja , Ketekunan dan Kepercayaan terhadap karyawannya .

Dengan jam kerja pukul 07: 15 , lewat dari jam masuk yang ditetapkan maka karyawan dapat denda 50 ribu rupiah potongan penghasilan , pemberian izin hanya 4 hari dalam sebulan , sedang penghasilan bagi karyawan CV Nurmadina Rp. 3 .000.000. Tegas H.Sabar yang juga Wakil Dpc Perpadi Polman .

 

 

 

 

 

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button