Sulbar

Tepis Isu Miring ,Amran HB Beberkan Sejumlah Prestasi Habsi -Irwan

Sulbar.Beritanasional.id- Dalam beberapa minggu terakhir berhembus berbagai isu miring yang bernada provokatif dan mencoba membangun opini buruk terhadap Petahana Paslon nomor urut 2, mulai dari Isu Angka Kemiskinan yang kian meninggi, anggaran Pendidikan yang rendah sampai -sampai ada yang menyebutkan bahwa Hw-IP dia yang angkat jadi Bupati, istilah” Kambi” (pelit,red) dan sebagainya membuat tergelitik sejumlah tokoh-tokoh dibalik Pendukung Habsi Wahid dan Irwan Pababari.

Amran HB Juru bicara Koalisi Kerakyatan dan Selaku Jurkam berkali-kali menyampaikan ke khalayak Masyarakat Mamuju bahwa apa yang ditudingkan pihak lawan itu adalah informasi yang menyesatkan dan meminta agar masyarakat jangan mudah terpropaganda dengan berita-berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Jika ada rumor dari pihak lain yang bilang Anaknya itu baik dan Pintar ? Maka sebagai orang yang paham kita harusnya melihat apa kebaikan dan kepintaran anaknya itu. kita buka raportnya dulu dan ternyata anak yang dimaksud tidak cerdas Karena nilai raportnya itu rendah. Artinya kalau kita ingin melihat kecerdasan seseorang, kita harus lihat track record yang dia miliki, ungkap Amran menangkis rumor tersebut.

Menurut Amran sosok Habsi Wahid ini Sudah menjalani posisi dari yang paling bawah dari ketua RT, RW lalu jadi PNS sebagai pegawai biasa, kepala Seksi, Kabid, kadis, kepala Bappeda dan menjadi Asisten dan terakhir Sekda kabupaten Mamuju dan menjadi sekda itu cukup lama, sampai 13 tahun lamanya dimana 3 tahun di masa H almalik pababari sebagai Bupati dan 10 tahun lamanya masa Pemerintahan Suhardi Duka.

Nah, jika ada yang mengatakan kalau Habsi Wahid Ini tidak Baik, itu perlu dipertanyakan kenapa ? Karena kalau Habsi ini tidak baik, kenapa dipakai selama puluhan tahun sebagai sekdanya ?, tanya Amran

Amran katakan bahwa selama 1 periode pemerintahan Habsi Wahid berjalan dengan baik, bupati tidak pernah memiliki persoalan serius di APH. Bila ini dijadikan Parameter, artinya kita bisa katakan Habsi-Irwan sangat layak untuk di pertahankan melanjutkan Pemerintahan 1 periode lagi.

Lalu adapula rumor yang berkembang bahwa bupati ini harus diganti karena dianggap Gagal memimpin, maka Amran siap layani diskusi selama 24 jam apa alasan tudingan tersebut. mari kita lihat datanya, tegasnya.

Begitupula dengan isu bahwa yang bilang jalanan kita semakin jelek saja memangnya orang mamuju ini buta sehingga tidak melihat kenyataan bahwa jalan-jalan kita yang sudah bagus. Perlu masyarakat pahami bahwa Habsi Wahid saat menerima tampuk kepemimpinan sebagai bupati tahun 2016 lalu kondisi jalan yang layak dilalui di Mamuju, hanya 117,86 km yang masuk dalam Kewenangan pemerintah kabupaten Mamuju, ungkap.

Maka Setelah Habsi Wahid Jadi bupati, 4 tahun 8 bulan kondisi jalan yang sudah di bangun sepanjang 340,66 km jalan yang baik. Artinya 3 kali lipat peningkatannya, membuktikan Habsi Wahid 4 tahun saja jadi bupati prestasinya jauh lebih banyak bila dibanding Bupati sebelumnya yang berlangsung dua periode (10 tahun lamanya,red), terang Amran.

Di sektor pendidikan, Amran HB katakan bahwa Di Dewan Pendidikan, sebagai ketua badan akreditasi madrasah provinsi Sulawesi barat ia mengetahui bahwa dari  3.773 sekolah di Sulawesi barat, kuhafal mati mana sekolah yang baik dan tidak baik. Di Kabupaten Mamuju ada 378 sekolah SD dan SMP, jelasnya.

Perlu diketahui pada pemerintahan sebelumnya khususnya diperiode kedua 2010-2015 dari jumlah sekolah 378 hanya ada beberapa sekolah yang baik dan itu bisa dilihat dari jumlah sekolah yang terakreditasi A,B dan C dan pada umumnya tidak terakreditasi, misal Di Mamuju ini dulu hanya ada 1 Sekolah yang terakreditasi A. Yakni SD 1 Mamuju begitupun ditingkat SMP baru 1 sekolah yakni SMP Negeri 2 Tommo, adapun sekolah lainnya sebagian besar akreditasi B dan C dan banyak yang tidak terakreditasi , Ungkap Amran.

Sementara pada masa Habsi-Irwan dari tahun 2016 hingga 2019 ada perubahan drastis untuk tingkat SD yang telah terakreditasi A ada 16 SD, akreditasi B sebanyak 117 SD dan akreditasi C 129 SD dan Tidak Terakreditasi 49 SD.
Untuk tingkat SMP akreditasi A sudah menjadi 4 SMP ,Akreditasi B sebanyak 21 SMP dan Akresiditasi C sejumlah 21 SMP dan tidak terakreditasi sisa 21 SMP
Jadi dari total 378 Sekolah maka Akreditasi A jumlahnya 20 Sekolah, Akreditasi B jumlahnya 138 sekolah, Akreditasi C jumlahnya 150 sekolah dan tersisa 70 Sekolah yang tidak terakreditasi.dan ini suatu prestasi, jelas Amran.

Terkait isu yang mengatakan bahwa selama HW yang jadi bupati, anggaran pendidikan hanya dikisaran 3 % saja. Amran katakan ” saya ini pernah jadi anggota DPRD dan Tahu persis anggaran pendidikan saat beliau menjabat.

” Tidak mungkin APBD nya Kabupaten diterima di Asistensi di provinsi jika anggaran Pendidikan tidak mencapai 20 % dan Anggaran kesehatannya mencapai 15% , jadi tidak mungkin di ACC , mau dipenjara beliau, karena itu Pelanggaran UU Pak, Inikan Pembohongan pak !!!., tegas Amran HB.

Bahkan saat awal Habsi Wahid menerima tampuk kepemimpinan sebagai bupati berdasarkan data diketahui sekitar 12.000 anak putus sekolah dan Alhamdulillah selama 4 tahun lebih menjadi bupati melalui program Kembali Bersekolah maka sudah ada sekitar 8.000 anak putus sekolah yang sudah dikembalikan ke sekolah dikasih pakaian, baju, buku dan tas dan ini sisa berapa saja yang perlu di kembalikan kesekolah lagi, jelas Amran.

Mamuju saat ini sudah jauh lebih maju. Dan percayalah ini kalau bukan orang seperti Habsi Wahid yang jadi Bupatinya, kita akan mengalami Kemunduran Pak.

Karena ada 2 tantangan kita hari ini. Pertama Mamuju sebagai ibu kota Sulbar. Mamuju sebagai Penyangga Ekonomi Ibukota Negara di Kalimantan Karena itu Mamuju butuh Pemimpin Yang Berpengalaman dan Berkualitas serta Memiliki nilai-nilai Adat Dan Agama.

Bahkan Pesan Adat pun memerintahkan kita untuk memilih pemimpin berdasarkan 3 syarat, Pertama; sitinaja ( wajar ), kedua Maka (layak/ panya) dan ketiga Topia ( org bagus/yang baik diikuti rekam jejaknya).

” Naiyya Mara’dia Napatondo Sambalingngi Barona,Annanapatondotamai Barona Tau Mai’di” artinya Seorang pemimpin mengesampingkan kepentingan pribadinya dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakatnya.

Dengan filosofi ini, seorang Pemimpin dituntut integritas dan konsistensinya.dan semua kriteria ini ada pada Habsi Wahid dan Irwan Pababari. Bahkan Habsi Wahid ini adalah “baligau dungkai” (yang dituakan di Tappalang atau raja di tappalang.

Karena itu orang yang baik ini harus kita jaga meskipun kita tahu dari ratusan ribu penduduk Mamuju, tidak semua orang itu mau melihat mamuju ini baik.

Jika kita menggunakan pandangan yang sehat pikiran yang jernih dan tenang, maka tidak ada alasan untuk masyarakat untuk tidak memilih HW. Namun coba kita bandingkan paslon nomor urut 1 dan 2 dengan pandangan yang sehat dan jernih, pasti kita bisa membedakannya.

Begitupun dari pandangan agama, yang telah mengajarkan Kepada kita, Agar Jangan menyerahkan urusan pada orang yang bukan Ahlinya. Kalau ada sekelompok manusia yang menyerahkan urusannya pada orang yang tidak paham urusan itu, maka tunggu kehancuran nah ini adalah pesan penting dan wajib kita ikuti, pungkas Amran HB.

Related Articles

Back to top button