Sulbar

GubernurSulbar : Penanganan Kesehatan Butuh Peran Aktif Berbagai Pihak

BeritaNasional.ID, POLMANĀ — Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2020 berlangsung di ruang Auditorium lantai 4 Kantor Gubernur Sulbar, Selasa 24 November 2020.

Dengan mengusung tema”SDM Unggul Sulbar Maju Malaqbi”, kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar.

Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar pada kesempatan itu, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan Rakerkesda sebagai forum para pemangku kepentingan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program dan merangkum pemikiran positif untuk dirumuskan menjadi solusi mengatasi berbagai permasalahan kesehatan, termasuk menghadirkan mobil ambulans teruntuk bagi pelayanan yang cepat bagi para ibu-ibu hamil yang akan melahirkan dan mobil itu akan disebar di seluruh kabupaten yang ada di Sulbar.

“Saya berharap acara ini tidak sebatas kegiatan seremonial belaka. SDM unggul Sulbar maju dan malaqbi jangan sampai slogan saja, namun melainkan menjadi penyemangat untuk memberikan kontribusi pemikiran yang positif dan relevan dengan kebutuhan pembangunan sektor kesehatan di Sulbar untuk mewujudkan provinsi yang maju dan malaqbi” ujar Ali Baal.

Ali Baal juga berharap, Rakerkesda menjadi forum untuk lebih meningkatkan koordinasi sinkronisasi dan penajaman program pembangunan kesehatan, termasuk penguatan kolaborasi pusat dan daerah untuk mewujudkan cakupan kesehatan semesta khususnya di Sulbar.

Disampaikan, terdapat beberapa poin yang perlu menjadi perhatian yakni penanganan masalah kesehatan membutuhkan peran aktif berbagai pihak melalui kegiatan lintas sektor termasuk kementerian atau lembaga, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan lembaga-lembaga swadaya masyarakat dan stakeholder terkait. Selanjutnya kualitas hidup manusia Indonesia ditentukan dengan kualitas pendidikan dan kesehatan dimana sektor tersebut menjadi program prioritas Pemprov Sulbar melalui program Mandiri, Cerdas dan Sehat (Marasa) yang tertuang dalam RPJMD 2017 – 2022 dalam berbagai bentuk program untuk kemandirian, kecerdasan dan kesehatan.

Kemudian, masih tingginya angka stunting atau gizi buruk, kematian ibu, bayi dan anak, begitupun penyakit menular dan tidak menular serta pandemi covid- 19 yang dinilai sangat berdampak pada meningkatnya pembiayaan kesehatan serta penurunan produktivitas dan daya saing daerah yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga diperlukan perubahan paradigma berfikir yang mengutamakan promosi dan pencegahan penyakit.

Selanjutnya, angka kemiskinan di Sulbar didominasi pada penduduk miskin di pedesaan mencapai 79,71 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih berada pada level menengah ke bawah, bahkan berada di urutan ke 31 secara nasional, namun dari sisi pertumbuhan IPM Sulbar berada di urutan 14 secara nasional yaitu sebesar 0,907 persen mengingat angka harapan hidup merupakan komposit IPM paling rendah secara nasional.

“Diperlukan kerja keras yang dilandasi penguatan semangat dan kesungguhan memberi perhatian terhadap sektor kesehatan, termasuk mengatasi masalah stunting serta rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di daerah kita disebabkan rendahnya sumber daya kesehatan secara kuantitas maupun kualitas. Untuk itulah, Sulbar saat ini sedang menyiapkan hadirnya pendidikan kedokteran di tanah malaqbi dalam waktu dekat,”pungkasnya.

Ali Baal menekankan, berbagai permasalahan kesehatan dari hulu sampai hilir merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam bentuk program yang konkrit. Maka untuk memberikan hal yang terbaik bagi masyarakat kiranya permasalahan yang semakin kompleks karena pandemi covid-19, harus segera dilakukan penanganan terpadu di berbagai sektor.

Staf Ahli Bidang Hukum Kementerian Kesehatan, dr. Kuwat Sri Hudoyo mengatakan, saat ini Indonesia masih merasakan duka yang mendalam akibat pandemi covid-19 yang telah menimbulkan korban yang begitu besar yang tidak hanya di seluruh Indonesia namun juga dirasakan oleh seluruh penjuru dunia dari berbagai negara-negara.

Olehnya itu, Ia mengingatkan hendaknya seluruh masyarakat harus terus waspada akan adanya pandemi mengingat di bulan Desember ke depan terutama bagi Sulbar akan menghadapi pesta demokrasi pemilihan kepala daerah secara serentak, sehingga diharapkan secara bersama kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari paparan covid-19.

“Kita berharap kedepannya Sulbar akan terjadi penurunan secara signifikan dan kita semua dapat terbebas dari covid- 19 seiring dengan adanya program vaksinasi bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya .

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Muh Alief Satria Lahmudin menyampaikan, pelaksanaan rakerkesda tersebut merupakan salah satu kegiatan untuk memprioritaskan pembangunan kesehatan, guna meningkatkan akses kesehatan ujian komprehensif serta menciptakan koordinasi dan komunikasi yang baik antar daerah dan kabupaten serta pemerintah pusat. (farid/yuni)

Related Articles

Back to top button