Daerah

Di Pulangkan , Pengungsi SMA Tinambung Histeris Rumah Rata dengan Tanah

BeritaNasional.ID.MajeneĀ –Teriakan isak histeris salah satu pengungsi dusun Samalio Utara desa Mekkata kec Malunda saat melihat kondisi rumahnya yang ambruk diguncang gempa 6,2 SR.

Kabag ProKopi saat mengecek data pengungsi yang dipulangkan oleh pemkab Polman ( foto yuni bernas )

Janna yang histeris hingga Pingsan terpaksa harus digotong oleh anggota Bhabinsa Kodim 1402 yang ikut mendampingi mengantar para pengungsi desa Samalio Utara desa Mekkata kec Malunda

Pemukiman warga dusun Samalio Utara Mekkata kec Malunda mengalami kerusakan berat, dinding kiri kanan rumah mereka roboh bahkan ada yang tersisa hanya atap terlihat , kondisi yang meninggalkan trauma mendalam bagi para warga , isak tangis para pengungsi pun tak terbendung.

Kindisi rumah pengungsi dusun samalio Utara desa Mekkata Malunda (foto yuni bernas )
Pembongkaran logistik bekal sebulan untuk para pengungsi ( foto yuni bernas )

Tia salah satu lansia yang mengungsi di SMA 1 Layonga Tinambung mengisahkan saat gempa pertama mengguncang 14 januari yang lalu pada siang hari , dirinya duduk santai di teras rumahnya , tiba- tiba suara gemuruh dari dalam tanah seperti suara Bom yang meletus mengguncang disertai dengan percikan api seperti kembang api dan asap tebal di udara , membuat dirinya panik bersama warga lainnya lari meninggalkan rumah menuju ke gunung menyelamatkan diri kata Tia mengisahkan

Pembongkaran logistik bekal sebulan bagi para pengungsi ( foto yuni bernas )

Lanjut Tia dengan suara serak menahan tangis , saat gempa siang hari , ia mengungsi ke gunung , ia bersama warga lainnya nginap semalam di gunung hingga gempa susulan terjadi 6,2 SR . Hanya baju dibadan tanpa membawa bekal apapun termasuk identitas diri , hingga dirinya tiba di SMA Tinambung. Selama 4 hari 4 malam tak mengganti pakaian nanti pemkab Polman yang membantu kami baru bisa terbenahi kebutuhan pengungsi. Kisah Tia

Hari ini saat mereka pulang , ini adalah hari pertama melihat kondisi rumah mereka dalam keadaan hancur oleh gempa

” Waktu gempa siang ia dan warga langsung naik gunung mengungsi tidak pulang ke rumah , bermalam di gunung dan besoknya langsung ke SMA Tinambung Polman untuk lebih mengamankan diri bersama warga lainnya.” Kata Tia

Masih Tia mengisahkan andai ia bersama keluarganya dan warga lain tidak mengungsi saat gempa pertama 5,2 , mungkin para warga sudah tertimbun reruntuhan bangunan rumah yang ambruk oleh guncangan gempa susulan 6,2 SR dinihari 15 Januari yang lalu .

Dirinya berterima kasih kepada pemkab Polman yang telah banyak membantu , menolong para pengungsi Majene -Mamuju seperti masyarakatnya sendiri , kami merasa nyaman, tenang segala kebutuhan kami terpenuhi . Hingga pemulangan kamipun para pengungsi diantar dan dikawal oleh pemkab Polman , serta pengungsi dibekali kebutuhan hidup sebulan bahkan lebih , diberi terpal 6×10 buat tenda , tali , dll .kata Tia

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Polewali Mandar Dr. Aco Musaddad, yang ikut mendampingi pemulangan pengungsi sampai kerumah mereka mengatakan
Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Majene melakukan pemulangan pengungsi para korban gempa 6.2 SR yang ada diposko SMAN 1 Tinambung 167 Jiwa dari 44 KK

“Yang kita pulangkan pada hari ini yang merupakan pemulangan yang kedua, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melakukan pemulangan karena pendataan yang dilakukan pemerintah kabupaten Majene terkait pendataan perbaikan rumah,”ujar Aco.

Aco Musaddad, akui kondisi rumah yang ada di dusun Samalio desa Mekkatta memang sangat memprihatinkan, kerusakan rumah termasuk rusak berat dan menghimbau kepada warga untuk tidak masuk atau berada disekitar rumahnya. Pasalnya sudah ada lapangan yang sudah ada sekitar 500 meter dari pemukiman warga untuk sementara ditempati mengungsi.

” Untuk pemulangan ketiga pihaknya akan berkordinasi kepada seluruh Kepala Desa atau Camat untuk mendaftarkan para pengungsi yang ingin pulang dan akan difasilitasi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.” Ucap Aco Musaddat.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button